September 26, 2023

Berita Online

Informasi Seputar Berita Terkini Terbaru

Software Development

6 min read
Software Development

Software Development

Software Development, Software development merupakan istilah yang tidak asing bagi setiap developer atau seorang programmer khususnya dalam membuat sebuah aplikasi atau website. Istilah ini sangat penting dan dibutuhkan setiap membuat sebuah produk. Di dalam sebuah perusahaan maupun startup yang bergerak di bidang IT setiap hari akan berhubungan dengan yang namanya software development.

Dalam artikel ini, kami akan mengenalkan lebih dalam apa itu software development hingga metode pengembangan dari suatu software. Dalam pembuatan sebuah perangkat lunak, pasti dibutuhkan sebuah manajemen dalam pengembangan aplikasi dimulai dari awal penyusunan hingga proses deploy dan perawatan.

Seperti kata pepatah: “Tak kenal, maka tak sayang”, sebelum masuk pada penjelasan lebih dalam mengenai pengembangan perangkat lunak, kamu harus mengenal terlebih dahulu apa itu software development. Sehingga kamu akan lebih paham mengenai konsep dan tujuan dari pengembangan software.

Apa Itu Software Development?

Nah, untuk mengerti lebih dalam mengenai software development. Alangkah lebih baik untuk mengenal terlebih dahulu mengenai pengertian dan fungsinya. Berikut merupakan penjelasan dari kedua poin tersebut.

1. Pengertian Software Development

Dalam segi bahasa, software development merupakan pengembangan sebuah perangkat lunak. Selanjutnya menurut istilah, merupakan proses pengembangan sebuah aplikasi perangkat lunak yang dijalankan secara sistematis sehingga menghasilkan sebuah produk yang baik dan berkualitas.

Di dunia developer sendiri, istilah ini sering disebut dengan Software Development Life Cycle (SDLC). SDLC sendiri merupakan siklus hidup dari pengembangan software. Tujuan dari penggunaan SDLC sendiri adalah untuk membangun sebuah sistem informasi yang direncanakan dengan baik agar memenuhi target produk yang akan dirilis.

2. Fungsi Software Development

Setelah mengenal pengertian, saatnya untuk mengetahui fungsi dari penggunaan software development. Pada bagian ini kami tidak akan menjelaskan panjang lebar. Akan tetapi, kami akan memfokuskan pada beberapa titik sehingga anda dapat memahami lebih mudah tujuan dari penggunaan SDLC sendiri.

Fungsi yang pertama adalah untuk membantu komunikasi antar tim developer dalam pengembangan aplikasi. Hal ini sangatlah penting, karena untuk mengurangi terjadinya miss communication antar tim.

Misalnya dari sisi UI / UX Designer, menjalankan tugas untuk membuat rancangan awal desain sebuah website. Kemudian, pada sisi front end developer dapat menjalankan tugas nya untuk membuat tampilan sebuah website dari hasil rancangan desain murni dari UI / UX Designer. Dan dari sisi back end dapat mengurus bagian database dan server untuk dipakai oleh front end.

Baca Juga  Cara Menghilangkan Kerutan di Dahi Dengan Muda

Jadi, komunikasi antar tim di sini sangat di butuhkan agar proses pengembangan perangkat lunak dapat berjalan dengan baik dan terarah. Selanjutnya pada fungsi kedua, untuk memberikan tampilan yang jelas mengenai input dan output dalam berbagai tahap pengembangan perangkat lunak.

Tampilan di sini sangat di perlukan untuk mengetahui peran dan tugas setiap tim serta membantu meningkatkan kepercayaan dari klien. Hal tersebut sangatlah penting, karena dapat meningkatkan kredibilitas serta kualitas dalam hal pengerjaan setiap proyek yang di berikan.

Software Developer

Setelah mengenal pengertian dan fungsi dari software development, selanjutnya kami akan mengajak anda untuk mengenal apa itu software developer. Tentu dalam pengembangan aplikasi, pasti membutuhkan seorang developer yang terbagi menjadi beberapa tim untuk memudahkan dalam proses pengembangan software.

Dalam setiap perusahaan atau startup, pasti memiliki tim software developer yang bekerja pada setiap bagian. Kami akan menjelaskan beberapa posisi dari software developer yang sering di gunakan dalam suatu perusahaan.

Pertama ada UI / UX Designer, tugasnya dalam hal ini untuk melakukan perancangan desain awal dari aplikasi. Selanjutnya front end developer, yang bertugas untuk merubah desain awal dari tim UI / UX Designer ke dalam bentuk kode pemrograman sehingga output yang di hasilkan nantinya dapat di tampilkan pada klien.

Yang ketiga ada back end Developer, yang bertugas untuk membuat basis data serta menyiapkan server agar di berikan kepada tim front end sehingga dapat di akses oleh user / klien. Tim backend sendiri haruslah memiliki pemahaman yang mumpuni mengenai algoritma dan struktur data bahasa pemrograman.

Ada satu posisi lagi yang di sebut dengan Full Stack Developer. Posisi ini di tuntut untuk dapat bekerja dalam sisi front end dan dari sisi back end. Oleh karena itu, di wajibkan untuk memiliki pengalaman dan komitmen bekerja yang baik agar menjadi full stack developer yang handal. Jika anda mulai tertarik untuk menjadi seorang software developer, pastikan anda untuk memahami algoritma pemrograman, struktur data dan database. Selain itu, SDLC juga harus anda ketahui agar dapat bekerja sama dengan developer yang lain.

Baca Juga  Cara Menurunkan Darah Tinggi Dengan Cepat

Tahap Software Development Life Cycle (SDLC)

Software Development

Untuk sekarang, anda telah memahami beberapa posisi dari software developer. Setiap posisi akan mengemban tugas masing – masing. Tidak semua perusahaan maupun startup membutuhkan tim – tim tersebut. Untuk pembagian tim dari software developer sendiri dapat di sesuaikan oleh perusahaan masing – masing.

Selanjutnya, masuk pada pengenalan beberapa tahap dari SDLC. Setiap tahap akan kami jelaskan untuk memudahkan anda dalam pemahaman. Tahap SDLC sendiri, bersifat fleksibel dan setiap perusahaan tentunya memiliki sistem pengembangan perangkat lunak yang berbeda – beda. Di karenakan, untuk tahap software development sendiri di sesuaikan dengan kebutuhan pengembangan produk atau tampilan aplikasi yang sesuai dengan permintaan klien.

Analyze (Analisis)

Pada tahap analisis ini, berfungsi untuk merencanakan rancangan pembuatan software atau aplikasi. Di mulai dari perencanaan alokasi sumber daya, biaya, estimasi waktu pengerjaan, kebutuhan tim, dan lain – lain.

Pada tahap ini seorang Project Manager harus memikirkan matang – matang rencana pengerjaan proyek. Sehingga untuk kedepannya dapat di lakukan dengan baik. Dan yang terpenting, komunikasi dari tim developer dengan pihak manager dapat berjalan dengan selaras dan sinkron.

Design (Desain)

Selanjutnya, setelah melakukan perencanaan dengan baik. Tahap berikutnya adalah proses desain aplikasi. Pada tahap ini, pengembang akan merencanakan seluruh sistem dan merencanakan alur algoritma dengan baik.

Proses desain di sini tidak hanya dalam penentuan alur algoritma program. Tetapi, pembuatan desain awal tampilan akan di perhatikan agar saat masuk pada tim developer dapat mengimplementasikan dengan sempurna. Biasanya, tim UI / UX Designer dapat mengerjakan tugas ini untuk segera di serahkan nantinya kepada tim developer.

Implementation (Implementasi)

Tahap ketiga adalah implementasi program. Setelah berhasil menentukan desain awal dari pengembangan aplikasi, selanjutnya akan di serahkan pada tim developer. Di tim software developer sendiri akan di bagi menjadi dua tim besar, front end dan back end.

Baca Juga  Viral  Gara-gara Orang tua Kritik Sekolah

Setiap tim akan menjalankan tugas masing – masing. Dalam tahap ini masuk pada penulisan kode dengan menggunakan bahasa pemrograman tertentu. Semisal pada pembuatan website tim front end menggunakan bahasa pemrograman seperti HTML, CSS, dan JavaScript. Pada tim back end menggunakan PHP, Apache, SQL, Node.js, dll.

Testing (Pengujian)

Pada tahap keempat setelah menyelesaikan proses pembuatan program, maka akan masuk pada tahap pengujian atau testing. Testing di sini lebih pada pengujian program yang di buat untuk mencari berbagai kesalahan seperti bug, error ataupun permasalahan lain yang dapat muncul dari software tersebut.

Pada beberapa perusahaan besar ataupun startup, biasanya menempatkan tim khusus untuk menangani tahap pengujian. Quality Assurance (QA) merupakan posisi untuk menangani pengujian software. Pengujian dapat di lakukan dengan metode black box maupun white box.

Deployment (Perilisan)

Setelah menyelesaikan tahap testing, selanjutnya masuk pada perilisan produk. Proses deploy ini berarti software atau perangkat lunak telah berhasil di buat dan siap untuk di serahkan pada klien. Dan untuk selebihnya, klien akan mencoba fungsionalitas dari aplikasi tersebut.

Maintenance (Perbaikan)

Apabila saat proses deployment muncul sebuah problematika baru, maka klien dapat memberikan feedback kepada tim developer. Dan selanjutnya dapat di lakukan tahap maintenance atau perbaikan. Pada tahap ini, pihak pengembang dapat melakukan update versi atau penambahan fitur untuk mengatasi permasalahan dari klien tersebut.

Kesimpulan

– Software development adalah proses pengembangan perangkat lunak melalui beberapa tahapan yang tersusun secara sistematis sehingga menghasilkan produk yang berkualitas.
– 8Pengembang dari sebuah software development di sebut sebagai software developer dengan memiliki beberapa departemen di sesuaikan dengan porsi tugasnya.
– Terdapat enam tahapan dalam SDLC di mulai dari proses perencanaan hingga maintenance.
– Tujuh metode pengembangan perangkat lunak yang sering di gunakan oleh para pengembang untuk membuat perangkat lunak dan paling populer saat ini adalah model Agile menggunakan metode Scrum.

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.